HESmedia.id // H.Budi Hermawan Calon Bupati Kabupaten Purwakarta manfaatkan Bukan suci Ramadhan sebagai momen untuk mengeratkan tali silaturahmi bersama masyarakat Purwakarta melalui program "BELANJA SEMBAKO MURAH RAMADHAN BERKAH", Jum'at (15/03/2024)
Dengan mengeluarkan uang sebesar Rp.50.000, masyarakat akan mendapatkan minyak 900 ml serta Beras sebanyak 3 kg, yang jika dibandingkan dengan harga pasaran umum sangat lumayan lebih murah perbandingannya.
Hal tersebut telah diumumkan oleh tim panitia kepada seluruh masyarakat Kabupaten Purwakarta melalui grup WhatsApp dan lain-lain, sehingga program sang calon Bupati dapat dirasakan secara menyeluruh dengan sesuai yang diharapkan.
Namun terlihat berbeda yang terjadi di posko pembagian sembako ala H.Budi Hermawan tersebut, sepertinya warga masyarakat Purwakarta akan mendapat isapan jempol saja, pasalnya program sembako yang dijual panitia sebesar Rp.50.000 tidak di jual bebas kepada semua masyarakat, alias hanya orang-orang tertentu saja yang dapat membelinya/pesanan internal panitia.
Sungguh miris, dua orang warga luapkan kekesalannya karena tidak mendapatkan sembako murah.
" Saya datang kesini karena saya dapat info dari grup senam pak, tetapi pas sudah sampai, kenapa dibilang HABIS " ucap warga
Seperti terlihat dalam foto dan vidio, padahal sembako murah yang didistribusikan untuk warga sangatlah cukup jika di berikan kepada warga masyarakat, namun terbukti, panitia menjualnya secara besar-besaran kepada satu titik orang terdekatnya saja, tanpa memperdulikan warga yang jauh-jauh datang untuk mendapatkannya.
Tim panitia H.Budi Hermawan tidak sadar akan imbas dari perbuatan yang telah dilakukanya, yang nantinya akan merusak nama baik H.Budi Hermawan sebagai Calon Bupati Purwakarta.
Ketika di tanya kepada panitia tentang akan dikemanakan seluruh sembako yang telah di angkut dengan roda empat tersebut, ia menjawab dengan cuek.
" Itu untuk dibawa ke Ciwareng, pesenan 32 paket " katanya
Namun ketika Awak media tentang dua orang warga yang tidak kebagian, ia tidak dapat menjawab apapun, sehingga hal tersebut dapat disinyalir panitia lakukan tebang pilih atau deskriminasi atas bantuan sembako murah tersebut.
Hal diatas akan dijadikan tolak ukur oleh warga masyarakat Kabupaten Purwakarta untuk kedepanya, bahwa baru melakukan program pembagian sembako saja sudah seperti itu, bagaimana nanti ketika terpilih menjadi Bupati.
(Danas)