• Jelajahi

    Copyright © HES Media
    Berita aktual tepercaya

    Kanal Video

    Kang Ipin Bupati hanya seorang, Aa Komara : Jangan pilih Bupati Monolog*

    Kamis, 30 Mei 2024


    Bertempat di gedung KNPI Kab. Purwakarta, Diskusi PNC kembali digelar setelah sebelumnya menghadirkan bacabup Ivan Kuntara, Hidayat, dan Yadi Rusmayadi. Kini giliran bacabup Zainal Arifin atau yang akrab dengan sapaan "Kang Ipin" dan notabene merupakan peraih suara tertinggi kedua ( *runner up* ) pada Pilkada Purwakarta tahun 2018, berpasangan dengan Lutfi Bamala, yang waktu itu populer dengan nama duet "ZALU".


    Dalam diskusi yang berdurasi lebih dari dua jam ini, Kang Ipin bicara soal potensi daerah, peningkatan SDM, ekonomi desa, gaya birokrasi, CSR, hingga soal PAD Purwakarta.



    Kang Ipin menyampaikan bahwa menjadi Pemimpin Purwakarta adalah Panggilan Dakwah untuk memperluas Manfaat Kebaikan bagi 1 Juta Penduduk Purwakarta.


    Menurutnya, Tugas Pemimpin ada 2 (Dua) yaitu harus hadir sebagai Pelayan atau *Khodimul Ummah* dan berperan sebagai Penegak Aturan Regulasi yang Membangun dan Memberdayakan Masyarakat.


    Lebih lanjut Kang Ipin menyampaikan bahwa pemerintah harus hadir ditengah tengah permasalahan masyarakat. Bertambahnya angka pengangguran, sulitnya lapangan kerja sehingga terperangkapnya masyarakat pada Pinjol, adalah contoh kecil dari permasalahan masyarakat yang harus diselesaikan dengan regulasi.


    Kang Ipin menegaskan Bupati hanya berjumlah satu orang begitu pun Wakil Bupati, sementara yang harus diurusi jumlahnya meliputi 1 juta masyarakat Purwakarta. 



    Untuk itu, menurutnya, sangat diperlukan kolaborasi dari semua pihak agar rencana pembangunan yang digagas seorang Bupati dapat teraplikasi secara maksimal dan mewujud secara nyata.


    Pernyataan Kang Ipin ini menarik perhatian Aa Komara, *founder* BELA PURWAKARTA, yang sejak awal mendukung kegiatan Diskusi PNC ini.


    " Saya *interest* dengan pernyataan Kang Ipin, hal ini merupakan indikasi positif dari seorang bacabup yang menyadari bahwa ketika dirinya ditakdirkan dan diamanahkan menjadi pemimpin Purwakarta, dirinya sadar betul bahwa seorang bupati sekalipun bukanlah sosok *Superman*, sebaliknya seorang bupati butuh partisipasi aktif dari semua kalangan masyarakat agar programnya dapat terlaksana.


    Untuk itu bagi masyarakat, jangan meng-Kultus Individu-kan seorang bupati seolah dia adalah manusia super yang tanpa kekurangan. 


    Melalui Diskusi PNC ini, Kita dapat menakar kompetensi dan memahami karakteristik bacabup yang ke depan nya ketika ditakdirkan menjabat Bupati apakah mengedepankan *Dialog*, artinya membuka ruang seluas luasnya dalam menyerap aspirasi masyarakat atau justru hanya ber- *Monolog* ria, artinya melaksanakan kebijakan berdasarkan sesuka hati dan pikirannya saja, dalam istilah tradisional nya *"Kumaha Aing"* atau *"Sakarepe Dewek"*.


    Disinilah pentingnya kegiatan Diskusi dengan para bacabup ini, agar Kita bisa mengukur kecakapan, kompetensi serta kepribadian sang bacabup, agar masyarakat Purwakarta tidak salah memilih nahkoda. Semoga Diskusi PNC dengan bacabup selanjutnya dapat semakin menyodorkan banyak pilihan bagi masyarakat. Bagi para bacabup, agar tidak sekedar berani menebar pesona melalui gambar atau baligo, namun berani juga untuk berdiskusi serta melayani beragam pertanyaan kritis dari warga Purwakarta. 


    Karena format diskusi ini tersiarkan luas melalui tayangan Youtube dan pemberitaan online hingga dapat ditonton atau dibaca oleh masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan, maka acara diskusi ini membantu mempermudah bagi para pemilih dalam menentukan mana Calon Bupati yang berkualitas dan mana yang " Abal Abal " atau hanya pandai "Merias Diri / Mencitrakan Diri" seolah Pro Rakyat, tapi tidak mau berhadapan dengan rakyat dalam sebuah diskusi interaktif yang menggali potensi memajukan dan memakmurkan Purwakarta seperti yang digelar Purwakarta News Club ( PNC ) " Pungkas Aa Komara.


    Eld(t3m) 

    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Berita Terbaru