Hesmedia.id-Keselamatan dalam angkutan apenting bagi setiap pemilik angkutan transportasi terutama keselamatan bagi Penumpang, karena faktor itu sering kali banyak yang dikesampingkan padahal itu sangat perlu dilakukan maka dari itu sudah seharusnya di sosialisasikan,salah satunya yang di laksanakan oleh Dirjen Perhubungan Darat pada Jum'at 21/6/2024 di Dermaga Jatiluhur Purwakarta
Acara tersebut dihadiri oleh 150 Peserta dari kalangan masyarakat yang mempunyai Perahu penyebrangan yang berada di kawasan Pesisir waduk jatiluhur, Turut hadir dalam kegiatan PH.Sekda Kabupaten Purwakarta, Kabalai BPTD Kelas II Jawa Barat, Kadishub Kabupaten Purwakarta, Kepala Kantor Basarnas Bandung, Dirut PT. Biro Klasifikasi Indonesia, Dirut Perusahaan Jasa Tirta II Purwakarta, Direktur Amat Internasional, Kepala PT. Jasa Raharja Kabupaten Purwakarta Kepala BMKG Kepala BPD Kabupaten Purwakarta.Danramil Jatiluhur, Kapolsek Jatiluhur,Kasatpolair Jatiluhur
Agung Darwis Ph, Sekda Kabupaten Purwakarta memberikan Apresiasi dan berikan ucapan terimakasih kepada Ditjen Hebat yang telah menyelengarakan kegiatan kampanye keselamatan transportasi sungai danau dan penyebrangan di Waduk Jatiluhur Purwakarta, kegiatan ini merupakan bukti kepedulian pemerintah untuk keselamatan bagi masyarakat dalam ber transportasi, dirinya berharap semoga kegiatan ini dapat membawa dampak Positif untuk kita semua bagi keselamatan dalam perjalanan Ujarnya
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Irjen Pol. Risyapudin Nursin menegaskan, ada tiga faktor utama yang berkaitan dengan keselamatan transportasi sungai, danau dan penyeberangan. Ketiganya adalah faktor manusia, kondisi kapal dan cuaca.
Demikian disampaikan Risyapudin saat menghadiri Kampanye Keselamatan (Safety Campaign) Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan yang digelar di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (21/6).
"Faktor manusia ini meliputi nakhoda dan penumpang. Seorang nakhoda harus betul-betul disiplin dan mengutamakan SOP. Nakhoda wajib memperhatikan kapasitas jumlah penumpang termasuk penggunaan life jacket atau baju pelampung," kata Risyapudin.
Sehingga, kata dia, kalau ada penumpang yang masih menolak menggunakannya maka perlu diberikan imbauan. Kalau masih juga membandel, maka silakan saja jangan naik kapal. "Nakhoda harus tegas dan berani dalam menerapkan SOP. Kalau seluruh penumpang sudah menggunakan life jacket baru boleh diberangkatkan. Itu pun dengan catatan tidak melebihi kapasitas," ujarnya.
Terkait masalah kondisi kapal, lanjut dia, juga harus menjadi perhatian. Apabila kondisinya tidak layak atau ada kerusakan maka jangan dipaksakan. "Selanjutnya, cuaca dan lingkungan juga harus diperhatikan. Apabila angin kencang, gelombang besar jangan sekali-sekal bikin jadwal," ucap Risyapudin.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, kampanye keselamatan ini menjadi penting diberikan, khususnya kepada masyarakat yang ada di Jatiluhur karena memang transportasi yang ada adalah melalui danau dan sungai. Sehingga, akan berbeda kriteria keselamatannya.
"Akan tetapi, perlu diingat bahwasanya keselamatan itu menjadi tanggung jawab bersama, karena unsur keselamatan ini perlu adanya kepedulian dari pemerintah daerah dan semua pihak terkait," kata dia.
Melalui kampanye keselamatan ini, sambungnya, pihaknya ingin mengedukasi dan sosialisasi. "Yang pada akhirnya kita berharap bahwasanya keselamatan itu datang dari diri kita masing-masing dengan penuh kesadaran dan jangan menganggap remeh karena faktor keselamatan ini yang utama," ujarnya.
Untuk diketahui, selain mengampanyekan keselamatan keselamatan transportasi sungai, danau dan penyeberangan, Dirjen Perhubungan Darat juga membagikan 300 life jacket kepada para nakhoda dan pemilik kapal yang hadir.(add)
Dod(hm)