HESmedia.id // Warga Desa Taringgul Landeuh Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta mempertanyakan penggunaan Dana Desa ( DD ) sebenarnya untuk apa ?
Pertanyaan itu muncul, setelah tidak adanya terobosan dari kepala desa untuk melakukan perbaikan di wilayahnya, adapun ada pembangunan itu hanya ajang manfaat untuk kepentingan sendiri.
“Dana desa itu kan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten / kota, dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar salah satu warga Desa Taringgul Landeuh, Itang, kepada awak media Senin ( 2/11/2024 ).
Namun ia menyesalkan, Kepala Desa di wilayahnya tidak menggunakan Dana Desa sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, dirinya meminta agar yang bersangkutan di evaluasi.
Menurut Itang, Dana Desa seharusnya dipergunakan untuk membangun infrastruktur Desa sesuai dengan kearifan lokal. Meningkatkan nilai-nilai keagamaan, sosial, budaya dengan tujuan kesejahteraan sosial. Meningkatkan pelayananan kepada masyarakat.
“Ini malah Kepala Desa tidak menggunakan Dana Desa sesuai fungsinya, teknis pekerjaan pun jadi ajang rebutan ditingkat Pemerintahan Desa,” kritik Itang
"Selanjutnya kami ingin menanyakan penggunaan Dana Desa, karena selama ini untuk penggunaan dana dinilai kurang transparan, adapun dipasang baliho APBDes atau pun papan nama proyek hanya sebentar di pasang sehingga informasi tersebut tidak sampai ke warga," kata Itang.
Berbagai kejanggalan inilah, yang mendorong warga mempertanyakan penggunaan Dana Desa dan APBDesa kepada Pemerintah Desa Taringgul Landeuh, dalam waktu dekat warga melakukan audiensi dengan pihak pihak terkait.
Saat dikonfirmasi Kepala Desa Taringgul Landeuh Hoeruddin membantah tidak transparan dalam mengelola dana desa.
Hal ini disampaikan Hoeruddin menanggapi tuduhan yang disampaikan sejumlah warganya. Ia mengatakan bahwa tuduhan yang disampaikan itu tidak benar.
"Kalau dikatakan bahwa saya tidak transparan itu tidak betul," ujar Hoeruddin kepada wartawan Hesmedia.id di Kantor Desa.
Menurutnya, selama ini dirinya sudah cukup transparan dalam mengelola dana desa di desa yang dipimpinnya.
Hal ini kata Hoeruddin dapat dilihat mulai dari proses perencanaan program Dana Desa dimana selalu melalui musyawarah dengan Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ).
"Setiap tahun saya bikin APBDes, saya pampang di depan Balai Desa dan selalu melakukan musyawarah dengan BPD dari segi apapun, saya duduk bersama," jelasnya.
Selain dalam proses perencanaan, lanjutnya, BPD juga dilibatkan untuk melihat langsung realisasi setiap item pekerjaan yang dilaksanakan menggunakan Dana Desa di lapangan.
Bagaimanapun warga berhak untuk mengawasi Dana Desa, bahkan kritikan pun kami terima untuk membangun Desa bersama - sama, kami akan mengundang warga untuk menjelaskan kembalii tentang Dana Desa, demikian kata Kepala Desa Taringgul Landeuh.
( Danas/Jaka )
